Repost: Pelindo III Segera Bangun “Java Integrated Industrial Port Estate” (JIIPE)

15 07 2013

SURABAYA – Tanpa menunggu pengoperasian Terminal Multipurpose Teluk Lamong dimulai, PT Pelindo III sudah mulai bersiap melakukan pembangunan pelabuhan baru. Pelabuhan yang masterplan-nya sudah siap, dan proses pembangunannya ditargetkan mulai awal tahun 2014 itu akan diberi nama Java Integrated Industrial Port Eastate (JIIPE).

Pembangunan tahap I JIIPE yang berlokasi di Kabupaten Gresik diprediksikan akan menelan anggaran sekitar Rp. 7 Triliun.

Program pembangunan pelabuhan tersebut akan menjadi kawasan pelabuhan dan industri terbesar di Indonesia. “Untuk tahap pertama tahun ini kita alokasikan Rp 7 triliun, selanjutnya akan ada tahapan berikutnya, sesuai dengan kebutuhan,” kata Direktur Utama Pelindo III, Djarwo Surjanto. Read the rest of this entry »





Repost: Bersama Pelindo III AKRA Bangun Pelabuhan Besar

15 07 2013

(Vibiznews – Stock) PT Usaha Eka Pramata Nusantara (UEPN) yang merupakan anak usaha PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) bekerja sama dengan Pelindo III membentuk usaha patungan. Tujuan dari join venture ini untuk pembangunan pelabuhan terintergrasi di Gresik, Jawa Timur dalam rangka mendukung Jawa Integrated Industrial Port and Estate(JIIPE). Read the rest of this entry »





Seberapa Besar Pengaruh Dwell Time Terhadap Operasi Pelabuhan?

11 07 2013

Menindak lanjuti artikel iniini, dan ini, saya ingin mencoba membuat kalkulasi sederhana tentang efek dari dwell time terhadap throughput pelabuhan. Seperti dijabarkan dari artikel ini, throughput dari pelabuhan tergantung dari kunjungan kontainer ke pelabuhan setiap tahunnya (Container visits per year); dan dwell time merupakan salah satu komponen untuk memperkirakan container visits per year ini. Dari perhitungan sederhana ini dan kriteria di dalamnya, bisa kita lihat bahwa peningkatan dwell time dari  4 hari menjadi 9 hari, dapat menurunkan container visits per year sampai dengan 55.6%. Tentunya hal ini sangat merugikan perekonomian Indonesia. Maka tidak heran, untuk mencapai level throughput yang sama dengan kondisi dwell time saat ini, operator pelabuhan terpaksa mencari lahan di sana sini untuk menampung kontainer (ground slots). Tapi seperti yang kita tahu, mencari lahan tak terpakai di jakarta,khususnya di Priok itu sangat susah dan mahal sekali. Jadi, lebih pilih mana sebagai solusinya, menurunkan dwell time atau menambah kapasitas? Tapi, sekali lagi saya tekankan bahwa ini hanya perhitungan sederhana dengan pengetahuan saya yang terbatas, jadi mohon dikoreksi kalau salah.

Dwell time

Sebagai tambahan, definisi dwell time dan pengaruhnya terhadap operasi terminal bisa dilihat di artikel ini





Repost : Peliknya Tanjung Priok

11 07 2013

Banyak yang bilang bahwa Pelindo yang diuntungkan oleh kongesti di pelabuhan karena biaya penyimpanan barang. Saya rasa ini kurang tepat, dan RJ Lino menyampaikannya dengan cukup gamblang di artikel ini. Sejauh yang saya tahu juga, pendapatan utama operator pelabuhan memang dari jasa bongkar muat, jadi semakin tinggi throughput atau kontainer yang datang, operator semakin diuntungkan. Jika terjadi kongesti, dwelling time akan meningkat pesat dan mengakibatkan throughput kontainer menurun dengan signifikan. Jadi, kalau bicara soal kerugian, potential loss yang harus di tanggung oleh operator pelabuhan juga besar. Akhirnya, memang dibutuhkan kerelaan dari setiap stakeholder di pelabuhan untuk melepas ego masing-masing institusi supaya maslah kongesti di pelabuhan ini dapat teratasi.

_______________________________________________________________________________________

Proyek tol akses ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta yang belum selesai pengerjaannya, Jumat (31/5/2013). Pembangunan tol tersebut menyebabkan tersendatnya arus kendaraan. Kemacetan juga berdampak pada penurunan arus keluar masuk truk di Pelabuhan, dari rata-rata sebanyak 320 truk/jam menjadi hanya 280 truk/jam. | KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Proyek tol akses ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta yang belum selesai pengerjaannya, Jumat (31/5/2013). Pembangunan tol tersebut menyebabkan tersendatnya arus kendaraan. Kemacetan juga berdampak pada penurunan arus keluar masuk truk di Pelabuhan, dari rata-rata sebanyak 320 truk/jam menjadi hanya 280 truk/jam. | KOMPAS/HERU SRI KUMORO

KOMPAS.com – Persoalan kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok tidak selesai juga. Pelabuhan terbesar di Indonesia ini berulang kali didera persoalan kemacetan. Tidak hanya kemacetan di jalan raya, tetapi juga kemacetan di pelabuhan.

Sejak pekan lalu, Pelabuhan Tanjung Priok yang menampung 65 persen kegiatan ekspor impor mengalami kemacetan akut. Kali ini kemacetan pada arus peti kemas. Ribuan peti kemas menumpuk, sedangkan ribuan lainnya terus berdatangan. Dampak dari pertumbuhan ekonomi cukup tinggi. Read the rest of this entry »





The Definition of Container Visit, Move, and Handling in Practice

30 05 2013

visitvisit 2

The calculation of TEU factor





Container Volumes Through Indonesia Ports 2009

17 05 2013

The international container business in particular is concentrated in a handful of ports. Approximately 94% of the national total is handled through just five ports; Tanjung Priok, Tanjung Perak, Belawan, Tanjung Emas, and Panjang. The same five ports also account for nearly 85% of container movements in the domestic trade (OECD, 2012)

Container Volumes Through Indonesia Ports (000 TEU) in 2009indo

Source:

OECD. 2012. Indonesia : Regulatory and Competition Issues in Ports, Rail, and Shipping.

Download disini





Distribusi Volume Kontainer Dunia Berdasarkan Wilayah

6 05 2013

fgldk

Ini merupakan salah satu bukti bahwa perdagangan di Asia merupakan market yang sangat menjanjikan. Bisa kita lihat bahwa volume kontainer Cina selalu mendominasi dari tahun ke tahun, disusul oleh Asia Tenggara. Jika melihat volume perdagangan yang begitu besar di Asia, maka dengan rute yang tidak terlalu jauh mungkin sebenarnya kapal-kapal dari dan ke Indonesia bisa menerapkan sistem Direct Call alih-alih harus melakukan transhipment terlebih dahulu ke Singapore atau Malaysia. Hal ini terbukti dengan berkurangnya persentase transhipment di Pelabuhan Tanjung Priok, dari yang asalnya 65% di tahun 2008 menjadi hanya 18% saja di tahun 2011. Read the rest of this entry »





Container Flows Through a Terminal

6 05 2013

sdf





Investasi di Pelabuhan

6 05 2013

loss

Gambar di atas merupakan pemetaan pertumbuhan kontainer di pelabuhan-pelabuhan yang memiliki throughput lebih dari 1 juta TEUS di tahun 2012. Dapat dilihat bahwa cukup banyak pelabuhan yang mengalami “loss” dalam hal pertumbuhan throughput. Salah satu penyebab hal ini berhubungan dengan kebijakan investasi pelabuhan tersebut.

it_photo_115828Bisnis pelabuhan bisa dibilang beresiko bisa juga tidak beresiko sama sekali. Kenapa beresiko? karena bisnis pelabuhan merupakan bisnis yang padat modal. Bisnis ini juga berpatokan pada asas “supply before demand” Read the rest of this entry »





Transformasi Indonesia Port Corporation (IPC) part 3

15 04 2013

RJ Lino

Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan memuji R.J. Lino sebagai pemimpin yang sekali langkahnya setara dengan rentang waktu 130 tahun perjalanan Pelabuhan Tanjung Priok.Apa yang dilakukan R.J. Lino hingga kinerja IPC menjadi kinclong? Nucholish M.A. Basyari dari Warta Ekonomi mewawancarai President Director IPC itu di sela-sela ASEAN Global Leadership Program (AGLP) 2012 di Kampus Cheung Kong Graduate School of Business (CKGSB) di Beijing, Cina, akhir Oktober silam. Lino bersama dua manajer senior IPC mengikuti program pelatihan bisnis dan manajemen bergengsi itu. Berikut petikan wawancaranya.

 

Target pendapatan perseroan?

Kalau terminal I dan II jadi, revenue kami kurang lebih setahun itu Rp20 triliun. Itu tiga kali dari revenue kami hari ini. Jadi, tiba-tiba, company kita punya aset Rp40 triliun. Sekarang asetnya kurang lebih hanya Rp11 triliun.

 

Bagaimana menjadikan pelabuhan dan industri pelayaran kita sebagai  motor pertumbuhan ekonomi?

Kita men-develop apa yang kita namakan Pendulum Nusantara. Pak Dahlan (Meneg BUMN) sudah bicarakan itu. Kita ingin Pelabuhan Belawan (Sumatera Utara) diperbesar dan diperdalam, Surabaya (Pelabuhan Tanjung Perak) juga. Sehingga kapal-kapal besar dari mulai ukuran 3.000 TEUs bisa masuk. (Kapal-kapal besar) Itu bisa berlayar dari Belawan, Batam, Jakarta, Surabaya, Makassar, sampai Sorong.  Sorong akan kita dorong tahun ini. Kalau digambarkan, jalur tersebut seperti pendulum. Jadi, seperti Anda masuk tol lingkar Jakarta, mau keluar pintu mana pun bayarnya sama. Dengan program pendulum itu, nanti freight dari Jakarta ke Belawan dengan Jakarta ke Sorong kurang lebih sama. Sehingga, orang-orang itu tidak usah bangun pabrik di Jawa. Bangun saja pabrik di luar Jawa, kemudian produknya dijual ke Jawa.

Kalau sekarang, karena dibiarkan, Jawa dengan penduduknya diprediksi mencapai 160 juta, itu secara ekonomis lebih dekat ke Cina ketimbang Belawan atau Makassar. Nah, ini bagaimana caranya supaya itu lebih dekat ke Jawa supaya bisa bersaing.

Selain itu, program pendulum juga untuk tetap mempersatukan wilayah-wilayah kita sebagai bagian dari satu Indonesia. Kalau itu dibiarkan (tanpa ada program pendulum seperti itu), orang-orang Aceh, Papua, bisa berpikir ngapain jadi orang Indonesia. Jual ke Jawa saja enggak bisa (karena mahal ongkos angkutnya).

Konsep pendulum itu, kalau nanti jadi, akan mengurangi biaya angkut. Sehingga jarak Jakarta-Sorong dan wilayah lain lebih dekat ke Jawa sehingga bisa bersaing dengan Cina.

 

Ada gagasan agar kapal asing yang akan masuk ke Indonesia harus ke pelabuhan di luar Jawa karena Pulau Jawa ibarat kamar istri yang tidak boleh dimasuki orang lain?

Saya kira itu keliru, tidak akan bisa berjalan. Tidak akan bisa jadi. Dan, kalaupun itu jadi (diterapkan), akan menjadi mahal kalau dipaksakan begitu. Sekarang ini tidak bisa orang memaksa perusahaan pelayaran. Bisnis itu tidak bisa dipaksakan. Kalau dipaksakan, akan menjadi mahal.

 

Jadi, program Pendulum Nusantara  lebih tepat diterapkan?

Ya, roadmap-nya itu. Makanya, begitu gagasan ini saya bawa ke Pak Dahlan, beliau mengatakan, “Pak Lino, ini Andabikin Sumpah Pemuda kedua nih.” Menyatukan Indonesia.

 

Industri pelayaran nasional tengah memperjuangkan penerapan asas beyond cabotage (pengiriman barang ekspor dengan kapal berbendera Indonesia dan awaknya berkewarganegaraan Indonesia). Menurut Anda?

Itu yang saya dorong. Jangan hanya berhenti di cabotage, setelah itu dianggap selesai. Kita ingin perusahaan pelayaran nasional kita dengan begitu menjadi kuat dan kompetitif. Kalau hanya cabotage, nanti tidak kompetitif.

Supaya mereka kompetitif, dalam kaitannya dengan pelaksanaan beyond cabotage, harus ada kebijakan yang kondusif, seperti menyangkut kredit dan pajak,  supaya mereka punya kondisi yang sama dengan di negara-negara tetangga. Kalau sekarang masih dibiarkan di mana negara-negara tetangga pajaknya bebas,  kita tidak punya posisi bersaing yang sama dengan negara tetangga.

Kebijakan seperti itu penting supaya kalau nanti cabotage itu dibuka, dilepas, pelayaran nasional kita bisa bersaing karena kuat.

Pemerintah tidak boleh berpikir hanya berhenti di asas cabotage. Itu harus diikuti dengan kebijakan-kebijakan yang mendukung guna menciptakan kondisi yang sama dengan yang dialami industri pelayaran di negara-negara lain atau tetangga. Misalnya, soal kebijakan kredit dan pajak. Apalagi kita negara maritim.  Juga tentang galangan kapal.

Sumber: wartaekonomi








me and my story

A melancholic thinker who thinks too much

Visi Maritim

Laut adalah Penghubung, bukan Pemisah

daydreamer's diary

Just another WordPress.com weblog

Substansi

Ingin jadi wartawan, nyasar jadi guru

mylongjourney's Weblog

Just another WordPress.com weblog written by young energic boy

Renovatio

"The closer you look, the less you will see"

What Happened to the Portcullis?

A view on developments affecting Global Customs & Trade

faisal basri

wear the robes of fire -- kesadaran nurani dan akal sehat

Lord Ubay's Blog

Anda yang menilai

bennythegreat.wordpress.com

the past that build the present and design the future

Blog Kemaren Siang

Wajah baru kemaren sore

Luckydc's Blog

It's Not How You Started Things, It's How You Decided To End Them

OomCakra's Blog

Just another WordPress.com weblog

Menghias Hari, Mengukir Sejarah, Menjaga Masa Depan

Ketika sadar menjadikan kita tersesat, langkah menghabiskan energi kita dan cinta membuat kita terus melangkah. Karena cinta, mengubah jalan berduri, menjadi kekuatan di hati

lequoaila

nothing personal, it's just my mind..

Sony S Wibowo

Sebuah Catatan Perjalanan

Aryansah's mind trash...

Full of complexity...

Achmad Makmur

Earn and Share

Silenceraloner's Weblog

Just another WordPress.com weblog