Megastructures – China’s Ultimate Port
30 12 2013Comments : Leave a Comment »
Tags: pelabuhan
Categories : Uncategorized
Animation on How to Build a Terminal Using Caisson
24 07 2013
Comments : Leave a Comment »
Tags: civil engineering, container, pelabuhan
Categories : Pelabuhan, Video
Perkembangan Pelabuhan Indonesia III
15 07 2013Selain melalui website resminya www.pp3.co.id, untuk dapat mengetahui perkembangan perkembangan Pelabuhan Indonesia III kita dapat juga mengakses website majalah dermaga. Didalamnya kita bisa melihat artikel-artikel menarik seputar pelabuhan dan isu hangat lainnya di wilayah operasi Pelabuhan Indonesia III ini. Selain itu juga kita bisa mendownload majalah bulanannya yang menurut saya cukup informatif dan menarik.
Anda bisa mendownload majalah dermaga di sini
Selamat membaca 🙂
Comments : Leave a Comment »
Tags: pelabuhan, PT Pelabuhan Indonesia
Categories : Pelabuhan
Seberapa Besar Pengaruh Dwell Time Terhadap Operasi Pelabuhan?
11 07 2013Menindak lanjuti artikel ini, ini, dan ini, saya ingin mencoba membuat kalkulasi sederhana tentang efek dari dwell time terhadap throughput pelabuhan. Seperti dijabarkan dari artikel ini, throughput dari pelabuhan tergantung dari kunjungan kontainer ke pelabuhan setiap tahunnya (Container visits per year); dan dwell time merupakan salah satu komponen untuk memperkirakan container visits per year ini. Dari perhitungan sederhana ini dan kriteria di dalamnya, bisa kita lihat bahwa peningkatan dwell time dari  4 hari menjadi 9 hari, dapat menurunkan container visits per year sampai dengan 55.6%. Tentunya hal ini sangat merugikan perekonomian Indonesia. Maka tidak heran, untuk mencapai level throughput yang sama dengan kondisi dwell time saat ini, operator pelabuhan terpaksa mencari lahan di sana sini untuk menampung kontainer (ground slots). Tapi seperti yang kita tahu, mencari lahan tak terpakai di jakarta,khususnya di Priok itu sangat susah dan mahal sekali. Jadi, lebih pilih mana sebagai solusinya, menurunkan dwell time atau menambah kapasitas? Tapi, sekali lagi saya tekankan bahwa ini hanya perhitungan sederhana dengan pengetahuan saya yang terbatas, jadi mohon dikoreksi kalau salah.
Sebagai tambahan, definisi dwell time dan pengaruhnya terhadap operasi terminal bisa dilihat di artikel ini
Comments : 1 Comment »
Tags: container, dwell time, pelabuhan, terminal capacity, terminal operation, throughput
Categories : Pelabuhan, Sticky Note
Repost : Selat Malaka Potensi Yang Diabaikan
8 07 2013Berikut ini tulisan yang saya dapatkan dari blog wikileaks-wikileaksindonesia.blogspot.nl. Artikel tentang potensi selat Malaka ini menarik untuk disimak. Semoga bisa menambah pengetahuan kita semua.
__________________________________________________________________________________________
Comments : Leave a Comment »
Tags: pelabuhan, port strategy
Categories : Pelabuhan
Pelabuhan di Indonesia Sudah Undercapacity?
1 07 2013Apakah pemicu globalisasi? Salah satu pemicu globalisasi adalah penemuan kontainer oleh Malcom McLean pada tahun 1956. Hal ini merevolusi cara mengirimkan barang dari suatu tempat ke tempat lain menjadi jauh lebih efisien. Saat ini, ongkos transportasi laut menjadi begitu murah sehingga mendorong negara-negara maju memindahkan pusat produksinya ke negara-negara berkembang (outsourcing). Dengan globalisasi ini, perekonomian di negara berkembang, terutama Asia, juga meningkat pesat dan tentunya berhubungan langsung dengan perdagangan internasional, transportasi laut. dan penggunaan kontainer.
Penetrasi kontainerisasi komoditas pun meningkat dari tahun ke tahun. Tren perlambatan kontainerisasi yang terjadi saat ini mungkin lebih karena tidak semua komoditas bisa menggunakan kontainer sebagai alat transportasi. Waaupun begitu, angka penetrasi kontainerisasi ini cukup tinggi, sekitar 60 – 70% dari total kargo. Read the rest of this entry »
Comments : Leave a Comment »
Tags: container, pelabuhan, port, port strategy, terminal capacity
Categories : Pelabuhan
Transformasi Indonesia Port Corporation (IPC) part 3
15 04 2013Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan memuji R.J. Lino sebagai pemimpin yang sekali langkahnya setara dengan rentang waktu 130 tahun perjalanan Pelabuhan Tanjung Priok.Apa yang dilakukan R.J. Lino hingga kinerja IPC menjadi kinclong? Nucholish M.A. Basyari dari Warta Ekonomi mewawancarai President Director IPC itu di sela-sela ASEAN Global Leadership Program (AGLP) 2012 di Kampus Cheung Kong Graduate School of Business (CKGSB) di Beijing, Cina, akhir Oktober silam. Lino bersama dua manajer senior IPC mengikuti program pelatihan bisnis dan manajemen bergengsi itu. Berikut petikan wawancaranya.
Â
Target pendapatan perseroan?
Kalau terminal I dan II jadi, revenue kami kurang lebih setahun itu Rp20 triliun. Itu tiga kali dari revenue kami hari ini. Jadi, tiba-tiba, company kita punya aset Rp40 triliun. Sekarang asetnya kurang lebih hanya Rp11 triliun.
Â
Bagaimana menjadikan pelabuhan dan industri pelayaran kita sebagai motor pertumbuhan ekonomi?
Kita men-develop apa yang kita namakan Pendulum Nusantara. Pak Dahlan (Meneg BUMN) sudah bicarakan itu. Kita ingin Pelabuhan Belawan (Sumatera Utara) diperbesar dan diperdalam, Surabaya (Pelabuhan Tanjung Perak) juga. Sehingga kapal-kapal besar dari mulai ukuran 3.000 TEUs bisa masuk. (Kapal-kapal besar) Itu bisa berlayar dari Belawan, Batam, Jakarta, Surabaya, Makassar, sampai Sorong. Sorong akan kita dorong tahun ini. Kalau digambarkan, jalur tersebut seperti pendulum. Jadi, seperti Anda masuk tol lingkar Jakarta, mau keluar pintu mana pun bayarnya sama. Dengan program pendulum itu, nanti freight dari Jakarta ke Belawan dengan Jakarta ke Sorong kurang lebih sama. Sehingga, orang-orang itu tidak usah bangun pabrik di Jawa. Bangun saja pabrik di luar Jawa, kemudian produknya dijual ke Jawa.
Kalau sekarang, karena dibiarkan, Jawa dengan penduduknya diprediksi mencapai 160 juta, itu secara ekonomis lebih dekat ke Cina ketimbang Belawan atau Makassar. Nah, ini bagaimana caranya supaya itu lebih dekat ke Jawa supaya bisa bersaing.
Selain itu, program pendulum juga untuk tetap mempersatukan wilayah-wilayah kita sebagai bagian dari satu Indonesia. Kalau itu dibiarkan (tanpa ada program pendulum seperti itu), orang-orang Aceh, Papua, bisa berpikir ngapain jadi orang Indonesia. Jual ke Jawa saja enggak bisa (karena mahal ongkos angkutnya).
Konsep pendulum itu, kalau nanti jadi, akan mengurangi biaya angkut. Sehingga jarak Jakarta-Sorong dan wilayah lain lebih dekat ke Jawa sehingga bisa bersaing dengan Cina.
Â
Ada gagasan agar kapal asing yang akan masuk ke Indonesia harus ke pelabuhan di luar Jawa karena Pulau Jawa ibarat kamar istri yang tidak boleh dimasuki orang lain?
Saya kira itu keliru, tidak akan bisa berjalan. Tidak akan bisa jadi. Dan, kalaupun itu jadi (diterapkan), akan menjadi mahal kalau dipaksakan begitu. Sekarang ini tidak bisa orang memaksa perusahaan pelayaran. Bisnis itu tidak bisa dipaksakan. Kalau dipaksakan, akan menjadi mahal.
Â
Jadi, program Pendulum Nusantara lebih tepat diterapkan?
Ya, roadmap-nya itu. Makanya, begitu gagasan ini saya bawa ke Pak Dahlan, beliau mengatakan, “Pak Lino, ini Andabikin Sumpah Pemuda kedua nih.” Menyatukan Indonesia.
Â
Industri pelayaran nasional tengah memperjuangkan penerapan asas beyond cabotage (pengiriman barang ekspor dengan kapal berbendera Indonesia dan awaknya berkewarganegaraan Indonesia). Menurut Anda?
Itu yang saya dorong. Jangan hanya berhenti di cabotage, setelah itu dianggap selesai. Kita ingin perusahaan pelayaran nasional kita dengan begitu menjadi kuat dan kompetitif. Kalau hanya cabotage, nanti tidak kompetitif.
Supaya mereka kompetitif, dalam kaitannya dengan pelaksanaan beyond cabotage, harus ada kebijakan yang kondusif, seperti menyangkut kredit dan pajak,  supaya mereka punya kondisi yang sama dengan di negara-negara tetangga. Kalau sekarang masih dibiarkan di mana negara-negara tetangga pajaknya bebas, kita tidak punya posisi bersaing yang sama dengan negara tetangga.
Kebijakan seperti itu penting supaya kalau nanti cabotage itu dibuka, dilepas, pelayaran nasional kita bisa bersaing karena kuat.
Pemerintah tidak boleh berpikir hanya berhenti di asas cabotage. Itu harus diikuti dengan kebijakan-kebijakan yang mendukung guna menciptakan kondisi yang sama dengan yang dialami industri pelayaran di negara-negara lain atau tetangga. Misalnya, soal kebijakan kredit dan pajak. Apalagi kita negara maritim. Juga tentang galangan kapal.
Sumber: wartaekonomi
Comments : Leave a Comment »
Tags: pelabuhan, pelabuhan tanjung priok, pendulum nusantara, port strategy, PT Pelabuhan Indonesia, RJ Lino, stakeholder, terminal capacity, throughput
Categories : Pelabuhan