Menindak lanjuti artikel ini, ini, dan ini, saya ingin mencoba membuat kalkulasi sederhana tentang efek dari dwell time terhadap throughput pelabuhan. Seperti dijabarkan dari artikel ini, throughput dari pelabuhan tergantung dari kunjungan kontainer ke pelabuhan setiap tahunnya (Container visits per year); dan dwell time merupakan salah satu komponen untuk memperkirakan container visits per year ini. Dari perhitungan sederhana ini dan kriteria di dalamnya, bisa kita lihat bahwa peningkatan dwell time dari 4 hari menjadi 9 hari, dapat menurunkan container visits per year sampai dengan 55.6%. Tentunya hal ini sangat merugikan perekonomian Indonesia. Maka tidak heran, untuk mencapai level throughput yang sama dengan kondisi dwell time saat ini, operator pelabuhan terpaksa mencari lahan di sana sini untuk menampung kontainer (ground slots). Tapi seperti yang kita tahu, mencari lahan tak terpakai di jakarta,khususnya di Priok itu sangat susah dan mahal sekali. Jadi, lebih pilih mana sebagai solusinya, menurunkan dwell time atau menambah kapasitas? Tapi, sekali lagi saya tekankan bahwa ini hanya perhitungan sederhana dengan pengetahuan saya yang terbatas, jadi mohon dikoreksi kalau salah.
Sebagai tambahan, definisi dwell time dan pengaruhnya terhadap operasi terminal bisa dilihat di artikel ini