Channel Width Requirement
28 02 2014Comments : Leave a Comment »
Categories : Pelabuhan, Sticky Note
Terminal Petikemas dan Problematikanya – Part 3: Handling dan Rehandling
20 02 2014Handling dan Re-handling
Sebenarnya, lanjutan posting bagian ketiga ini sudah tertunda cukup lama, rutinitas lama dan rutinitas baru di dunia nyata dan ditambah dengan ngurusin blog “sebelah” membuat saya lupa melanjutkan. Sebenarnya juga, tidak ada maksud posting bagian ketiga secepat ini. Hanya karena “kecelakaan”, pengennya buat draft dulu tapi tanpa sengaja menekan icon “publish”. Yasudah…sekalian basah, saya lanjutkan membahas problem yang satu ini.
Seawam-awamnya orang dengan dunia petikemas, penumpukan barang adalah hal yang lumrah dilakukan pada kesibukan sehari-hari, contohnya menumpuk kardus-kardus di gudang, menumpuk peralatan dapur, atau menumpuk pahala..halah. Demikian juag dengan penumpukan petikemas, ada perbedaan pola penanganan antara barang masuk dan barang keluar, sebut saja export container dan import container. Yang mana, export container adalah barang petikemas yang masuk ke pelabuhan untuk diangkut oleh kapal dan sebaliknya.
Mengambil satu contoh, pada umumnya petikemas ekspor yang masuk ke pelabuhan petikemas akan ditumpuk di lapangan penumpukan berdasarkan : Kapal pengangkut, Ukuran…
View original post 1,097 more words
Comments : Leave a Comment »
Categories : Uncategorized
Terminal Petikemas dan Problematikanya – Part 2: Kompleksitas Pergerakan di Areal Penumpukan
20 02 2014Kompleksitas Pergerakan di Areal Penumpukan
Mari kita cuil bagian yard side dari gambar pada part I. Kali ini saya akan fokus pada penanganan petikemas di areal penumpukan saja, karena berada ditenngah-tengah, dan biasanya yang berada ditengah akan memiliki posisi yang lebih sulit karena menerima masukan/input dan mengeluarkan/output dari kedua sisi lainnya. Akan tampak bahwa peralatan yang digunakan adalah kombinasi T/C dan chassis, baik itu chassis yang berasal dari luar terminal untuk menerima/memberi bongkaran/muatan (sebut saja C/O) maupun chassis yang digunakan hanya di internal CY, sebut saja (Y/C). Kompleksitas yang terjadi adalah petikemas yang berada di areal penumpukan berasal dari berbagai kapal, dan akan diangkut keluar menuju berbagai tujuan. Kesulitan yang dihadapi adalah, waktu pengambilan petikemas bongkaran tidak seragam, dan juga waktu kedatangan petikemas muatan ke terminal juga tidak seragam. Dan sudah tentu akan ada banyak tumpukan petikemas yang punya destinasi yang berbeda-beda.
Kembali kepada masalah tumpukan. Petikemas…
View original post 397 more words
Comments : Leave a Comment »
Categories : Uncategorized
Terminal Petikemas dan Problematikanya – Part 1: Pendahuluan
20 02 2014Mari kita bicara tentang teknologi. kebetulan saya sedang gundah gulana mengerjakan meneliti segala sesuatu yang berhubungan dengan petikemas : sebuah peti yang berfungsi sebagai kemasan dari muatan di dalamnya. Mengapa ini menarik, karena dengan maju-maju nya Indonesia saat ini, teknologi pengapalan dengan menggunakan kapal niaga (bulk) sudah semakin ditinggalkan, dan pengapalan dengan petikemas menjadi alternatif dan booming sebagai bentuk pencarian efisiensi dalam transportasi barang.
Kalau penumpang atau binatang di petikemaskan itu bisa menyalahi HAM nantinya. Saya tidak akan cerita sejarah kenapa ada petikemas disini, mungkin lain waktu. Yang ingin saya ceritakan adalah kegiatan apa saja yang terjadi di terminal petikemas, tempat dimana terjadi perpindahan barang dari/ke moda darat dan laut. Ini unik karena seperti menghubungkan 2 wahana berbeda tapi punya fungsi yang sama : mengirim barang.
Pendahuluan
Bagi setiap terminal petikemas di seluruh Dunia, persoalan efisiensi selalu menjadi topik bahasan.
Dengan makin besarnya ukuran kapal petikemas yang singgah…
View original post 383 more words
Comments : Leave a Comment »
Categories : Uncategorized
Bagan Alur Pengiriman Barang Melalui Pelabuhan
20 02 2014Comments : Leave a Comment »
Categories : Pelabuhan, Sticky Note
Negeri di bawah Laut #1
17 02 2014Senin, 14 Oktober 2013, akhirnya saya menginjakan kaki di sebuah negara yang memiliki ikatan sejarah yang cukup erat dengan Indonesia. Ya, sebuah negara yang ketika SD hanya saya tau dari pelajaran sejarah, dimana yang saya ingat dari pelajaran itu adalah tentang politik adu domba, pembangunan jalan Anyer-Panarukan, dan juga tentang VOC. Ya negara ini adalah negara yang konon katanya telah menjajah negara saya selama 350 tahun! Wow, bagaimana bisa kita dijajah oleh satu negara selama itu?
Luas negara ini setara dengan luasan provinsi Jawa Timur atau hanya sekitar 1/3 dari luas Pulau Jawa, tapi bagaimana bisa negara kecil ini menguasai seluruh Nusantara kita, dengan waktu yang cukup lama? Ah, ya sudahlah, toh bangsa kita memang bangsa yang murah hati bukan? Kali ini saya tidak akan mengulas tentang sejarah, tapi saya akan menceritakan sesuatu yang berbeda dari negara ini dibanding negara lain.
Ketika menjadi mahasiswa di Bandung, saya mengenal negara ini…
View original post 750 more words
Comments : Leave a Comment »
Categories : Uncategorized
Transit Time, Distance Calculator & Port to Port Distances
6 02 2014“ Whether you need “port-to-port” or “door-to-door” transit time and distances, just chose any place of loading and discharging of the shipment. In several seconds you will get the duration of transit time, including inland transportation of cargo to the port of loading. Data on the transit time of shipping lines is calculated in a combined way, based on the statistical data obtained from “container tracking” service. All the data will be informatively represented on Google Map. Furthermore, you also get a layout of the estimated time costs in accordance with basic terms of delivery (Incoterms)”
Port Calculator : Searates.com
Comments : 2 Comments »
Categories : Pelabuhan, Sticky Note
Protected: Penurunan Dwelling Time
3 02 2014Comments : Enter your password to view comments.
Categories : Pelabuhan